Perhatian: Jika kamu scroll sampai paling bawah, total gambar akan memakan 24 mb dan video memakan 5 + 13 mb (hanya ketika dijalankan)
Sebenarnya banyak yang ingin saya share, tetapi perjalanan 10 hari di kota Chongqing (part 1-2) dan Chengdu (di part 3) akan sangat panjang jika diceritakan semuanya. Jadi saya coba ringkas seluruh perjalanan dan tempat-tempatnya dalam blog ini (Lebih banyak gambar). Ngomong-ngomong kalau buka dari desktop/tablet lebih bagus tampilannya ✌.
Hari pertama Kedatangan di kota Chongqing

Kedatangan pertama, ketika sampai di Bandara International Jiangbei Chongqing, itu pemeriksaannya ketat sekali, saya bahkan di PCR karena suhu tubuh yang tinggi. Di dalam bandara itu juga dipenuhi sticker dilarang memotret. Pemeriksaan passport disini juga sangat ketat, bisa dilihat pada foto antriannya yang panjang.

Hal unik pertama yang saya lihat adalah warna taksi disini kuning semua. Ketika baru keluar dari area bandara muncul banyak orang-orang yang berpakaian biasa dan meneriaki tawaran untuk naik taksi mereka, nada bicara mereka juga benar-benar seperti orang lagi marah.

Beruntungnya kami beli paket tour dan supirnya baik, mau memaksa untuk masukkan koper kami yg sangat banyak ke bagasi mobilnya. Dalam perjalanan, banyak sekali bangunan tinggi dan jembatan-jembatan besar. Karena blur saat saya foto/videoin jadi saya tidak lampirkan di atas.
Saat sampai di hotel, ada robot unik yang mana liftnya akan otomatis berhenti di tempat tujuan robot. Malam itu, kami menyempatkan diri untuk keluar sebentar, meskipun sudah pukul 12 malam tapi kondisi di jalan masih ramai. Kejadian lucunya kami beli jajan tapi lupa bayar dan penjualnya juga gak bilang apa-apa, setelah jalan beberapa meter baru sadar, terus balik lagi untuk bayar.

Info Singkat Tour Guide:

Setiap hari harus cepat-cepat sarapan, karena pukul 8 – 9 harus berangkat lagi (untuk jam berangkat, mereka infokan satu hari sebelumnya). Koper juga harus diangkut semua karena hotelnya 1 hari – 1 hari saja. Hotel tersebut sudah termasuk ke dalam paket tour (hotelnya random).
Harga untuk kami berempat sekitar 7 juta rupiah untuk 4 hari – 4 malam, setiap hari dikasih 2 kamar. Untuk makan siang dan sore, mereka bawa ke restoran setiap harinya, mereka yang pesan menu dan mereka yang bayar. Kadang-kadang mereka membawa ke toko untuk suruh kita belanja (Setidaknya tidak ada pemaksaan).
Hari ke dua (Tujuan: Pergunungan)
Jadi benar-benar sulit sekali untuk tidur di hari pertama, terlebih lagi saya takut juga karena gabisa bahasa mandarin (mereka disana gak ada yang bisa ngomong bahasa inggris, termasuk orang di bandara). Namun, tempat tujuan kedua ini benar-benar gak bisa terlupakan karena keunikan alamnya.
Pertama setelah perjalanan 2 jam di bus, kami diberhentikan di sebuah toko minimarket dahulu bagi yang mau buang air kecil, namun di dalam lumayan jorok apalagi ditambah hujan jadi semua lantainya basah (tidak kelihatan di gambar). Di sini, saya beli satu mainan buat kenang-kenangan harganya 10 ¥ RMB.



Selanjutnya, bus membawa kami ke restoran tempat makan karena sudah siang, lalu untuk pertama kalinya saya lihat orang-orang jualan itu mereka kasih tester, baik sekali hehe dan kami juga ada beli sedikit dan kebetulan enak juga. Setelah itu, baru kita naik bus lagi ke tempat tujuan yang sudah dekat. Ini di area pergunungan jadi sejuk dan enak:



Setelah makan dan beristirahat sebentar, kami langsung menuju ke tujuan utama, jadi biaya pintu masuk ke tempat tujuan itu sudah ditanggung semua oleh tour guidenya. Ketika sudah masuk ke dalam, kami diberhentikan di suatu tempat, banyak yang antri, dan kami juga disuruh ikutan, sebab kita harus naik bus berbentuk kereta (bukan kereta api, itu pakai roda biasa dan dikemudikan oleh supir).



Jadi kami diantar oleh bus kereta api itu sampai ke tempat pertama, sekilas tempat pertamanya hanyalah tempat yang sangat luas, banyak opini orang yang bilang bahwa di tempat lain juga ada, jadi mereka kurang menikmati tempat ini. Tetapi, tetap saja saya suka tempat ini karena unsur kebebasannya.
Di dalam juga ada banyak kambing, kita bebas kasih mereka makan/sentuh mereka, gaada yang jaga. Di dalam juga ada beberapa toko makanan dan minuman serta barang antik. Jadi kami ditinggal disana dan disuruh harus kumpul di tempat awal bus kereta api itu berhenti 1 jam kemudian.
Setelah satu jam, kami balik ke tempat awal dan naik bus kereta api itu kembali, setelah lebih kurang 30 menit, kami pun sampai di sebuah pasar, dan bus kami sudah menunggu kami disana. Kami dikasih waktu untuk membeli sesuatu (kami beli jas hujan), lalu kami naik bus tour guide kembali, nah disini kita pun sampai di suatu tempat dan disuruh antri kembali, berikut foto pasar dan tempat antri:


Berikutnya ini baru tempat luar biasa, kami akan naik sebuah lift untuk turun (lebih kurang 20-an lantai). Sesampai dibawah, ini merupakan goa yang sangat besar, namanya Wulong Karst National Park: Natural Three Bridges. Di dalam juga ada jasa angkat jika kita merasa capek/tak sanggup, nanti kita naik sebuah tandu tapi ada tempat duduknya, dan diangkat dua orang. Kami gak tahu harganya karena gak naik, tapi mungkin antara 200-500 ¥ RMB/orang. Kalau biaya untuk masuk Wulong Karst ini kami gak dikasih tahu karena tour guide yang bayarin.



Coba kamu buka jempol tangan kiri kamu dan bandingkan dengan gambar.


Kalau dilihat langsung sebenarnya terkesan normal saja, tapi kalau dari kamera ditambah turunin sedikit brightness jadi lumayan estetik.
Ini sudah mendekati akhir dari Wulong Karst, yang notabene kami baru tiba di tempat ini setelah lebih kurang 1 jam 30 menit berjalan (sambil foto ya, bukan langsung lari ke ujung).

Bahkan untuk keluar dari gua itu kami harus naik 1x mini bus untuk naik keatas, harga per orang antara 13 atau 20 ¥ RMB (Saya lupa). Kalau gamau keluar uang, kita harus jalan dan naik tangga lagi untuk naik keatas yang jaraknya ± 1 kilometer.
Setelah sampai di atas, mereka (Bus tour guide) lalu membawa kami ke hotel untuk makan malam sekaligus beristirahat hingga besok pagi jam 8 baru kumpul kembali. Namun di hari kedua ini, suasananya agak sepi karena ini di daerah pergunungan (sangat jauh dari kota), prinsip kami adalah supaya gada waktu yang terbuang, jadi kami keluar untuk jalan-jalan dan beginilah tempatnya:

Tempat penginapan hari ke dua ini ada kaca menghadap keluar, karena diluar gelap jadi agak seram, tapi tetap saja hari kedua ini malah paling mudah tidur di antara semuanya.
Hari ke tiga (Tema: Pergunungan dan Kota)
Tempat tujuan pertama hari ketiga ini gak jauh dari tempat kami tinggal, hanya kisaran 30 menit dan lebih kurang tempatnya seperti ini:



Sebenarnya mereka ada cerita-cerita tentang sejarahnya, namun semua dalam bahasa mandarin jadi saya gak ngerti, saya sempat bertanya-tanya dan singkatnya yang saya tahu adalah cewek yang pakai sisir itu artinya mereka sudah menikah, lalu tempat ini dulu sangat susah dijangkau jadi orang lokal harus bertahan hidup tanpa bantuan dari luar, termasuk juga mereka produksi perak dalam skala besar di sini.
Di dalam gedung pada video di atas (detik 10), itu ada semacam toko perhiasan yang semuanya terbuat dari perak, harganya berkisar dari 499 – 8888 ¥ RMB. ada gelas, gelang, hingga kalung. Intinya semua terbuat dari bahan perak. dan kami dilarang foto didalam atau bisa kena tangkap. (Just For Info: Semua barang yang saya lihat di dalam, saya tidak pernah melihatnya lagi di pasar lain diluar, mungkin karena itu mereka gamau gambarnya tersebar supaya mereka satu-satunya yang menjual desain tersebut).
Setelah dari sana, kami langsung dibawa ke pusat kota Chongqing, lebih kurang 3 jam perjalanan menggunakan bus (sekedar informasi: banyak bukit dan gunung disana dibolongin untuk dijadikan terowongan untuk mobil lewat, lebih kurang ada 20-an gitu yang kami lewati). Ketika di kota, kami dibawa untuk naik kapal, kalau gak salah itu di Sungai Yangtze, airnya akan naik/turun sesuai dengan musim. Satu kali naik kapal itu per orang lebih kurang 500 ¥ RMB. Sepanjang di kapal, kapalnya gak kerasa goyang sama sekali. dan saya sempat mengambil beberapa foto kota dan jembatan dari atas kapal:





Setelah lebih kurang 45 menit, kapal pun putar balik dan menuju ke tempat awal. Setelah balik, kita ikuti lagi orang bus ke tempat restoran tempat makan, lalu menginap disekitaran sana. jujur ini hotel termewah yang dikasih tour guide sih. (ini adalah malam terakhir untuk orang-orang yang ikut tour, namun khusus kami, kami pesan hotelnya hingga malam keempat).
Ini lebih kurang tampilan hotelnya, lucunya untuk kamar mandi ditutup pakai tirai tarik, yang mana tirainya itu diatur dari luar bukan dari dalam kamar mandi:



Lalu ketika malam, seperti biasa, kami sempatkan keluar untuk jalan-jalan, Saya beli daging berbentuk kentang ini, enak bangettt. yang jual juga sangat baik, dan lucu, kami karena gatau rasa-rasa dari bumbu mereka, jadi kami tanya dan karena mereka juga bingung cara menjawab, mereka kasih kami cium aromanya satu per satu, hahaha. harganya itu 9.9 ¥ RMB, terus coba lihat nengo mixue di sebelah, mereka macam jualan plastik, plastiknya banyak sekali 😭, ini fotonya sekaligus dengan tempat-tempat yang kami singgah:




Dan juga saya menyadari bahwa hampir semua yang jualan adalah perempuan, sangat jarang melihat laki-laki yang berjualan/menjaga toko.
“Memori adalah pedang bermata dua, kamu mungkin akan bangga atas semua hal yang sudah pernah kamu lakukan, atau kamu akan sedih karena semuanya tidak bisa terulang kembali”